Pemberitaan seputar Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin didominasi oleh keputusan ditunjuknya Erick Thohir sebagai Juru Bicara TKN. Padahal ada satu lagi posisi penting lainnya yang kemungkinan besar menjadi otak, jantung, dan dapur pacu TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. Posisi tersebut dipegang oleh politisi senior sarat pengalaman, Jusuf Kalla (JK). Pak JK ditunjuk sebagai Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 mendatang.
Jusuf Kalla akan menjadi kartu AS pada kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin mendatang. Sebagai dapur pacu, Jusuf Kalla-lah yang akan bertanggung jawab seberapa cepat program kampanye sekaligus serangan balik yang akan dilakukan terhadap serangan kampanye negatif maupun kampanye hitam yang dilakukan oleh kubu lawan.
Olah gerak TKN akan bekerja cepat melalui hasil pemikiran Jusuf Kalla. Kecerdasan berpadu dengan kecerdikan berpadu dengan kecekatan berpadu dengan.pengalaman dan jaringan yang luas diharapkan menghasilkan jalan elegan bagi kemenangan pasangan Jokowi-Maru Amin.
Siapa yang menyangsikan kemampuan dan kematangan putra Bugis ini ? Dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden dan diselingi sekali kegagalan sebagai calon presiden cukup menjadi bukti. Kedudukan di eksekutif dilengkapi dengan pernah menjabat sebagai
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Indonesia. Di bidang organisasi politik beliau pernah menduduki posisi pucuk pimpinan Partai Golkar. Sedangkan di organisasi kemasyarakatan beliau menjabat sebagai ketua PMI dan Ketua Dewan Masjid Indonesia.
Pak JK adalah pengusaha ulung. Bidang usahanya luas dalam berbagai jenis. Pengusaha umumnya adalah ahli strategi.
Keahlian Pak JK terlihat saat menjadi juru damai pada konflik Aceh, Poso, maupun Ambon. Beliau hanya memakai cara-cara sederhana namun tepat secara strategi.
Keahlian beliau juga terlihat saat menjadi wakil presiden dari Presiden Susilo Babnang Yudhoyono. Beliau otak dibalik kesuksesan peralihan minyak tanah ke bahan bakar gas.
Pak JK adalah seorang visioner dan ahli strategi handal. Terlihat bagaimana kemampuan beliau mengganjal SBY pada Pilkada DKI yang lalu. Walaupun akhirnya harus mengorbankan Pak BTP.
Terlihat juga bagaimana beliau selanjutnya berhasil mengendalikan Anies Baswedan. Selama ini Pak Anies tidak pernah secara frontal menyerang Presiden Jokowi, pimpinan yang telah mencukupkannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Diperkirakan karena ada sosok Pak JK di samping Presiden Jokowi.
Pun menjelang penentuan calon presiden dari pihak oposisi, calon penantang petahana, Presiden Jokowi. Terutama setelah penetapan Pak Prabowo sebagai calon presiden, Pak Prabowo butuh pendamping yang dapat mengungkit elektabilitasnya. Dan salah satu kandidatnya adalah Anies Baswedan. Kemampuan Pak Anies dalam berkata-kata telah terbukti berhasil membius sebagian warga Jakarta. Hal ini didukung beberapa hasil survei yang menunjukkan potensi Pak Anies cukup lumayan.
Pada saat itulah terlihat Pak JK mondar-mandir dan “runtang-runtung” bersama Pak Anies. Diperkirakan Pak JK menyarankan agar Pak Anies konsentrasi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Bisa dibayangkan bila akhirnya Pak Prabowo berpasangan dengan Pak Anies. Selama ini saja, masih banyak orang Indonesia yang terbengong-bengong dengan gaya pidato berapi-api namun minim isi ala Pak Prabowo. Ditambah lagi bila Pak Anies berpidato. Di Jakarta banyak orang yang terkesima akut oleh olah gaya beliau dalam merangkai kata-kata. Sebelas duabelas dengan sang boss, minim isi pidato berhasil dikelabui dengan pemilihan indahnya kalimat.
Selain itu, Pak JK dikenal sebagai seorang yang cepat berpikir dan mengambil keputusan. Kecepatan berpikir dan kecepatan pengambilan keputusan diimbangi dengan ketepatan dalam bertindak. Masih teringat kegerahan beliau menghadapi kelambatan dan keragu-raguan Pak SBY. Hingga seringkali Pak JK mengambil keputusan sendiri dan menimbulkan istilah matahari kembar pada pemerintahan SBY periode pertama.
Tinggal saatnya menunggu cara dan hasil kerja beliau. Beliau dipastikan akan bekerja keras mengarahkan pasangan Pak Jokowi dan KH. Ma'ruf Amin menuju kemenangan. Hal ini diperlukan untuk menjawab berbagai keraguan soal loyalitas Pak JK pada Presiden Jokowi. Sebagai akibat dari dukungan beliau pada Pak Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta yang lalu. Saat itu Pak JK dianggap musuh dalam selimut bagi Presiden Jokowi.
Pak JK juga mempunyai kepentingan menjaga apa-apa yang telah beliau mulai bersama Presiden Jokowi pada masa pemerintahan Jokowi-JK. Tentu apa yang beliau rencanakan, beliau mulai dan beliau kerjakan jangan sampai terbengkalai karena bergantinya pemerintahan. Pak JK harus memastikan segalanya berada di tangan yang tepat. Dan hanya Presiden Jokowi-lah orang yang tepat itu.
#JokowiLagi

0 Response to "JK, Penunjuk Arah Kemenangan Jokowi 2019"
✓ Jangan Lupa anda tinggalkan comment,karena Comment kalian Berharga Bagi saya
✓ Jika Blog ini Bermanfaat maka tidak ada salahnya untuk anda Share
✓ Manusia Jaman Sekarang Lebih Suka Membaca Informasi di Internet
✓ Jangan Fokus untuk memiliki Blog yang bagus,Fokuslah dalam membuat / Memposting konten konten / artikel artikel yang Bermanfaat